BAB I
LINGKUNGAN
SOSIAL BUDAYA
I.1 SOSIAL
M
|
anusia adalah makhluk hidup yang
dapat dilihat dari dua sisi, yaitu sebagai makhluk biologis dan makhluk
sosial. Sebagai makhluk biologis, makhluk manusia atau “homosapiens”, sama
seperti makhluk hidup lainnya yang mempunyai peran masing-masingdalam menunjang
sistem kehidupan. Sebagai makhluk sosial, manusia merupakan bagiandari sistem
sosial masyarakat secara berkelompok membentuk budaya.Ada perbedaan mendasar
tentang asal mula manusia, kelompok evolusionis pengikutDarwin menyatakan bahwa
manusia berasal dari kera yang berevolusi selama ratusanribu tahun, berbeda
dengan kelompok yang menyanggah teori evolusi melalui teoripenciptaan, yang
menyatakan bahwa manusia itu diciptakan oleh Allah.Pemahaman tentang hidup dan
kehidupan, itu tidak mudah. Makin banyak hal yang Andalihat tentang gejala
adanya hidup dan kehidupan, makin nampak bahwa hidup itu sesuatuyang rumit.
Pada individu dengan organisasi yang kompleks, hidup ditandai denganeksistensi
vital, yaitu: dimulai dengan proses metabolisme, kemudian
pertumbuhan,perkembangan, reproduksi, dan adaptasi internal, sampai berakhirnya
segenap proses itubagi suatu “individu”. Tetapi bagi “individu” lain seperti
sel-sel, jaringan, organ-organ,dan sistem organisme yang termasuk dalam alam
mikroskopis, batasan hidup adalah tidak jelas atau
samar-samar.Kehidupan adalah fenomena atau perwujudan adanya hidup, yang
didukung tidak sajaoleh makhluk hidup (biotik), tetapi juga benda mati
(abiotik), dan berlangsung dalamdinamikanya seluruh komponen kehidupan itu. Ada perpaduan erat antara
yang hidupdengan yang mati dalam kehidupan. Mati adalah bagian dari daur
kehidupan yangmemungkinkan terciptanya kehidupan itu secara berlanjut.Makhluk
hidup bersel satu adalah makhluk yang pertama berkembang. Jutaan tahunkemudian
kehidupan di laut mulai berkembang. Binatang kerang muncul, lalu ikankemudian
disusul amphibi. Lambat laun binatang daratan berkembang pula munculreptil,
burung dan binatang menyusui. Baru kira-kira 25 juta tahun yang lalu
munculmanusia kemudian berkembang berkelompok dalam suku-suku bangsa seperti
saat ini,dan hampir di setiap sudut bumi ditempati manusia yang berkembang
dengan cepat.
Lingkungan hidup adalah suatu
konsep holistik yang berwujud di bumi ini dalam bentuk,susunan, dan fungsi
interaktif antara semua pengada baik yang insani (biotik) maupunyang ragawi
(abiotik). Keduanya saling mempengaruhi dan menentukan, baik bentuk
danperwujudan bumi di mana berlangsungnya kehidupan yaitu biosfir maupun bentuk
danperwujudan dari kehidupan itu sendiri, seperti yang disebutkan dalam
hipotesa Gaia.Lingkungan hidup yang dimaksud tersebut tidak bisa lepas dari
kehidupan manusia, olehkarena itu yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah
lingkungan hidup manusia.Permasalahan Lingkungan Hidup Belum ada
definisi tentang lingkungan sosial budaya yang disepakati oleh para ahli
sosial,karena perbedaan wawasan masing-masing dalam memandang konsep lingkungan
sosialbudaya. Untuk itu digunakan definisi kerja lingkungan sosial budaya, yaitu
lingkunganantar manusia yang meliputi: pola-pola hubungan sosial serta kaidah
pendukungnya yangberlaku dalam suatu lingkungan spasial (ruang); yang ruang
lingkupnya ditentukan olehkeberlakuan pola-pola hubungan sosial tersebut
(termasuk perilaku manusia didalamnya); dan oleh tingkat rasa integrasi mereka
yang berada di dalamnya.Oleh karena itu, lingkungan sosial budaya terdiri dari
pola interaksi antara budaya,teknologi dan organisasi sosial, termasuk di
dalamnya jumlah penduduk dan perilakunyayang terdapat dalam lingkungan spasial
tertentu.Lingkungan sosial budaya terbentuk mengikuti keberadaan manusia di
muka bumi. Iniberarti bahwa lingkungan sosial budaya sudah ada sejak makhluk
manusia atau homosapiens ini ada atau diciptakan. Lingkungan sosial budaya mengalami
perubahan sejalandengan peningkatan kemampuan adaptasi kultural manusia
terhadap lingkungannya.Manusia lebih mengandalkan kemampuan adaptasi
kulturalnya dibandingkan dengankemampuan adaptasi biologis (fisiologis maupun
morfologis) yang dimilikinya sepertiorganisme lain dalam melakukan interaksi
dengan lingkungan hidup. Karena Lingkunganhidup yang dimaksud tersebut tidak
bisa lepas dari kehidupan manusia, maka yangdimaksud dengan lingkungan hidup
adalah lingkungan hidup manusia.Rambo menyebutkan ada dua kelompok sistem yang
saling berinteraksi dalam lingkungansosial budaya yaitu sosio sistem dan
ekosistem. Sistem sosial tersebut meliputi: teknologi;pola eksploitasi sumber
daya; pengetahuan; ideologi; sistem nilai; organisasi sosial;populasi; kesehatan;
dan gizi. Sedangkan ekosistem yang dimaksud meliputi tanah, air, udara, iklim, tumbuhan, hewan dan populasi
manusia lain. Dan interaksi kedua sistemtersebut melalui proses seleksi dan
adaptasi serta pertukaran aliran enerji, materi, daninformasi.
I.2 STRUKTUR DAN
FUNGSI EKOSISTEM
Struktur Ekosistem Manusia sebagai mahluk sosial, tidak dapat hidup
secara individu, selalu berkeinginanuntuk tinggal bersama dengan
individu-individu lainnya. Keinginan hidup bersama initerutama berhubungan
dalam aktivitas hidup pada lingkungannya. Manusia mempunyaikedudukan khusus
terhadap lingkungannya dibandingkan dengan mahluk hidup lainnya,yaitu sebagai
khalifah atau pengelola di atas bumi.Manusia dalam hidup berkelompok ada yang
membentuk masyarakat, dan tidak setiapkelompok dapat disebut masyarakat, karena
masyarakat mempunyai syarat-syarattertentu sebagai ikatan kelompok. Masyarakat
dapat diartikan sebagai kesatuan hidupmanusia yang berinteraksi menurut suatu
sistem adat-istiadat tertentu yang bersifatkontinyu, dan terikat oleh suatu
rasa identitas bersama.Dinamika masyarakat memberikan kesempatan kebudayaan
untuk berkembang, sehinggadapat dikatakan bahwa tidak ada kebudayaan tanpa
masyarakat, dan tidak adamasyarakat tanpa kebudayaan sebagai wadah
pendukungnya.Azas-azas dan ciri-ciri kehidupan berkelompok pada mahluk hidup,
juga dijalani olehmanusia dalam bermasyarakat.Fungsi
EkosistemKebudayaan dapat diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan
dengan akal. Kebudayaanadalah keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan
manusia, yang teratur oleh tatakelakuan yang harus di dapatnya dengan belajar,
yang semuanya tersusun dalamkehidupan masyarakat. Tidak ada kebudayaan tanpa
masyarakat, dan tidak adamasyarakat tanpa kebudayaan.Kebudayaan adalah
keseluruhan pola tingkah laku dan pola bertingkah laku, baik secaraeksplisit
maupun implisit, yang diperoleh dan diturunkan melalui simbol, yang
akhirnyamampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok-kelompok manusia,
termasuk perwujudannya dalam benda-benda materi.
Kebudayaan mencakup ruang lingkup
yang luas, yang wujudnya dapat berupakebudayaan hasil rasa atau sistem budaya
(norma, adat istiadat), hasil cipta (fisik) dankonsep tingkah laku (sistem
sosial).Kebudayaan dimulai sejak adanya mahluk Homo Neanderthal (ras manusia
yang sudahpunah) kurang lebih 200.000 tahun yang lalu. Mahluk ini diperkirakan
sudah mempunyaibahasa, dengan volume otak yang hampir sama dengan manusia.
Kemudian munculmahluk homo sapiens kurang lebih 80.000 tahun yang lalu. Dua
unsur yangmemungkinkan kebudayaan manusia bisa berevolusi adalah bahasa dan
akal.Perkembangan kebudayaan berkembang sangat lamban dimulai dari adanya
mahluk Neanderthal hingga revolusi pertanian (10.000 th. yang lalu),
tetapi sejak revolusi industri(abad 18 M), kebudayaan berkembang dengan pesat.
Lebih-lebih zaman sekarang (abad20) yang ditandai dengan gencarnya inovasi
teknologi; era informasi; peluang ekonomiyang tak terbayangkan sebelumnya; dan
reformasi politik yang radikal dan berdampak global. Sehingga ada
kecenderungan berbudaya gaya
internasional. Perkembanganbudaya ini dipengaruhi oleh alam pikiran yang
menjadikan tahapan perkembangan dalambudaya mitis, ontologis, dan
fungsional.Begitu banyak unsur-unsur budaya yang ada di dunia ini, namun ada
unsur-unsurkebudayaan yang bersifat universal, yaitu tujuh unsur kebudayaan
meliputi: bahasa;sistem pengetahuan; organisasi sosial; sistem peralatan hidup
dan teknologi; sistem matapencaharian hidup; sistem religi; dan kesenian.
Ketujuh unsur budaya ini terintegrasisebagai satu kesatuan yang utuh dalam
suatu masyarakat sebagai ciri dari suatu budayamelalui proses penyesuaian,
sehingga memungkinkan unsur-unsur tersebut berfungsisecara seimbang. Dalam
kehidupan masyarakat yang majemuk, integrasi sosial sebagaiusaha untuk menjalin
hubungan yang serasi.
I.3 KOMUNITAS,
POPULASI, DAN SPESIES
KomunitasKota adalah salah satu habitat manusia yang
merupakan lingkungan alam yang telahberubah drastik menjadi lingkungan buatan,
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.Batasan kota bervariasi tergantung dari sudut pandang
pengamat
Masyarakat desa selalu
dikonotasikan dengan ciri tradisional, kuatnya ikatan denganalam, eratnya
ikatan kelompok, guyup rukun, gotong royong, alon-alon asal kelakon,
danpaternalistik.Pada umumnya mata pencaharian penduduk di perdesaan adalah
bercocok tanam ataubertani. Ada pekerjaan lain
seperti bertukang, kerajinan atau pekerjaan lain, tetapipekerjaan ini merupakan
pekerjaan sambilan sebagai pengisi waktu luang.Pembagian kerja di desa relatif
sederhana bila dibandingkan dengan kota.
Struktur sosialdi kota
mengenal diferensiasi yang luas sedangkan di perdesaan relatif sederhana.
Diperdesaan orang lebih menghayati hidupnya, terutama pada kelompok primer
danberorientasi pada tradisi, serta cenderung konservatif.Pola ruang desa-desa
Indonesia cukup bervariasi tergantung dari di mana lokasi desa ituberada,
yaitu: Pola Melingkar; Pola Mendatar; Pola Konsentris; Pola memanjang
jalursungai atau Jalan; Pola Mendatar; dan Pola Konsentris Desa di Jawa Timur.
BAB II
MANUSIA
DAN LINGKUNGAN HIDUP
II.1 KEDUDUKAN
MANUSIA
Kedudukan
Manusia dalam Lingkungan Hidup dan Dinamika PopulasiInteraksi sosial merupakan
hubungan sosial yang dinamis, yang meliputi hubungan antara masing-masing
individu; antara kelompok maupun antara individu dengan kelompok.Melihat
interaksi manusia dapat dilihat dalam dua tingkat (kacamata), yaitu
tingkathayati dan tingkat sosial atau budaya.Interaksi sosial tidak akan
terjadi bila tidak memenuhi dua syarat, yaitu: (1) Adanyakontak sosial
(social-contact); (2) adanya komunikasi (communications). Dan menurutahli-ahli
sosial bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama
(co-operation),persaingan (competition), pertentangan atau pertikaian
(conflict), dan dapat jugaberbentuk akomodasi (accommodation).Menurut kacamata
ahli ilmu alam, dasar proses interaksi manusia adalah kompetisi.Kompetisi itu
pada hakekatnya berlangsung dengan proses kerjasama yang spontan dantidak
berencana, membentuk apa yang disebut koperasi yang kompetitif. Sebagai
akibattimbullah apa yang disebut relasi yang simbiotik.Relasi simbiotik itu
dalam bentuk mutualisme, komensalisme, amensalisme, kompetisi,parasitisme, dan
predasi.
Interaksi pada makhluk hayati terjadi secara
netral, untuk keseimbangan ekosistem itusendiri. Interaksi sosial pada manusia
tidak terjadi secara netral, ada norma-norma moralmanusia. Dalam interaksinya
dengan lingkungan cenderung antroposentrik, sehinggamembuka peluang manusia
untuk bersifat eksploitatif terhadap lingkungannya. Tetapidengan memadukan
sikap imanen dan transenden sebagai dasar moral dan tanggung jawab dalam
memanfaatkan alam sifat eksploitatif dapat lebih terkendali.Lingkungan Hidup
BuatanUntuk memahami perilaku atau tingkah laku manusia dapat ditelusuri
melalui persepsimanusia terhadap lingkungannya. Persepsi adalah stimulus atau
sesuatu yang dapatmemberikan rangsangan pada syaraf, yang ditangkap oleh panca
indera serta diberiinterpretasi (arti) oleh sistem syaraf.Dalam melihat
persepsi ini ada dua pendekatan yaitu pendekatan konvensional danpendekatan
ekologis dari Gibson.Usaha menjelaskan perilaku sebagai ungkapan persepsi dapat
dilihat dari interaksi antararangsangan (stimulus) terhadap reaksi (respons).
Beberapa aliran hubungan Stimulus – Response antara manusia dengan
lingkungannya, adalah: aliran determinisme;interaksionisme; dan
transaksionisme.Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang
terhadaplingkungannya, adalah faktor obyek fisik dan faktor individu. Hasil
interaksi individudengan obyek fisik menghasilkan persepsi individu tentang
obyek tersebut.Sedangkan respon manusia terhadap lingkungannya bergantung pada
bagaimana individumempersepsikan lingkungannya. Respon ini dapat dilihat dari
gejala-gejala persepsimereka terhadap ruang sebagai lingkungan tempat
tinggalnya, yaitu meliputi personalspace, privacy, territoriality, crowding dan
density, peta mental, serta stress.
II.2 PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
Sumber Daya Alam Secara UmumPembangunan adalah sebagai
suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan danperubahan yang berencana yang
dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara danpemerintah, menuju
modernitas dalam rangka pembinaan bangsa.
Konsep
pembangunan tersebut dapat dilihat sebagai konsep pertumbuhan
(growth);rekonstruksi (reconstruction); modernisasi (modernization);
westernisasi (westernization);pembangunan bangsa (nation building); pembangunan
nasional (national development);pembangunan sebagai pengembangan negara; dan
pembangunan sebagai upayapemenuhan hidup, kebebasan memilih dan harga diri.Di
Indonesia teori pembangunan dijabarkan sebagai konsep pembangunan bertahap
yaitu:pembangunan berimbang (balanced development); tahap pembangunan
memenuhikebutuhan pokok; tahap pembangunan dengan pemerataan; dan terakhir
adalah tahappembangunan dengan kualitas hidup, yaitu pembangunan manusia
Indonesia seutuhnyadan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Dengan
strategi yang diterapkan adalahTrilogi Pembangunan meliputi: pertumbuhan
ekonomi; pemerataan kesejahteraan sosial;dan stabilitas politik. Jika kita
lihat tahapan pembangunan pada teori pembangunantersebut di atas, terlihat
bahwa Indonesia
pun mengikuti tahapan pembangunan tersebut.Konsekuensi pembangunan adalah
melakukan perubahan sebagai upaya meningkatkankualitas hidup. Sedangkan
perubahan baik pada lingkungan fisik maupun lingkungansosial budaya ini
berdampak positif dan negatif.Neraca pembangunan yang terjadi saat ini
dirasakan tidaklah menggembirakan. Di satusisi ada kemajuan, di lain sisi
ditemukan kerusakan lingkungan yang secara seriusakhirnya mengganggu kehidupan
manusia dan kelangsungan pembangunan itu sendiri.Hal ini tidak hanya terjadi di
negara-negara berkembang, yang sedang giat-giatnyamembangun, tetapi juga di
alami oleh negara-negara maju.Oleh karena itu, muncullah konsep pembangunan
berkelanjutan (sustainabledevelopment) sebagai upaya meleburkan atau melarutkan
lingkungan ke dalampembangunan, yaitu dengan tetap berusaha atau membangun
tidak melampauikemampuan ekosistem yang mendukung kehidupannya. Setelah
permasalahan lingkungandirasakan dapat mengganggu kehidupan manusia dan
kelangsungan pembangunan itusendiri.Sumber Daya Alam TerbaruiPerubahan sosial
adalah suatu perubahan yang terjadi pada sistem sosial yang mencakuptata nilai
sosial, sikap, dan pola perilaku kelompok. Perubahan sosial merupakanperubahan
kelembagaan masyarakat dan perubahan individu.
Catatan perjalanan pembangunan di Indonesia telah
banyak diulas oleh para peneliti. Salahsatunya hasil penelitian Soemardjan dan
Breazeale. Penelitian yang mengulas tentang perubahan budaya pada masyarakat
pedesaan Indonesia
sebagai akibat kebijakan pembangunan peedesaanyang diambil oleh pemerintah orde
baru. Kebijakan pembangunan perdesaan yang dilakukanoleh pemerintah diwijudkan
dengan modernisasi, sebuah pendekatan pembangunan yang lazimdilakukan oleh
negara berkembang. Fokus telaah dalam penelitian ini adalah beberapa
program pembangunan perdesaan, antara lain; listik masuk desa, informasi
masuk desa, pemberantasan buta huruf, PKK, KB, KUD dan intensifikasi
pertanian (BIMAS). Pembangunan perdesaan dengan perspektif modernisasi
berasumsi pada dua kutub yang saling berbeda, yaitu pemerintah dalam
posisi superior (pusat) dan masyarakat perdesaan sebagai posisiinferior
(periferi). Perubahan selalu berasal dari pemerintah yang “menganggap dirinya
lebihmaju” dibandingkan masyarakat perdesaan. Budaya tradisional dianggap
sebagai salah satu penghambat sehingga perlu digantikan oleh budaya modern
yang lebih produktif. Orientasiutama pembangunan perdesaan adalah pada
peningkatan taraf ekonomi masyarakat perdesaanyang pada akhirnya akan
meningkatkan pula taraf ekonomi bangsa. Perubahan mendasar yangterjadi adalah
semakin terkikisnya budaya tradisional oleh budaya modern.
Masyarakattradisional pada dasarnya sudah memiliki “pola pengaturan” kehidupan
sosialnya sejak lamanamun semuanya harus mengalami transformasi menuju “pola
pengaturan” baru yang oleh pemerintah dianggap lebih baik
(”modern”). Pemikir fungsionalis menegaskan bahwa perubahan diawali oleh
tekanan-tekanan kemudianterjadi integrasi dan berakhir pada titik keseimbangan
yang selalu berlangsung tidak sempurna.Artinya teori ini melihat adanya
ketidakseimbangan yang abadi yang akan berlangsung sepertisebuah siklus untuk
mewujudkan keseimbangan baru. Variabel yang menjadi perhatian teori iniadalah
struktur sosial serta berbagai dinamikanya. Penyebab perubahan dapat berasal
dari dalammaupun dari luar sistem sosial. Perubahan kebudayaan ini dapat
terjadi karena adanya faktor pendorong yaitu pemerintah. Pemerintah
telah menjadi pihak yang memberikan introduksi dariluar sistem sebuah perubahan
melalui pogram pembangunan perdesaan. Polarisasi antara pemerintah dan
masyarakat perdesaan menyebabkan kesulitan dalam pelaksanaan program
pembangunan. Senjang kebudayaan yang terjadi perlu dijembatani oleh“broker
budaya”, yaitu pihak yang menjadi perantara antara “budaya modern” dan
“budayatradisional. Peran elit desa sangat dominan dalam keberhasilan program
pembangunan perdesaanini. Mereka umunya menjadi corong pemerintah. program
pembangunan perdesaan bersifat topdown dan berjenjang dari pemerintah pusat
hingga tingkat desa. Di dalam kelompok sendiri pada dasarnya telah
terbangun sebuah kebiasaan-kebiasaan dannorma-norma. Perubahan mungkin saja
tidak terjadi apabila terdapat penolakan-penolakan daridalam kelompok. Proses
perubahan membawa kelompok pada keseimbangan baru. Perubahanterjadi apabila driving
forces lebih kuat dibandingkan resistences. Pada tahap ini seringkaliterjadi
konflik dan “polarisasi” di dalam kelompok. Kelompok mayoritas akan
berusahamenekan kelompok minoritas. Seringkali kebiasaan-kebiasaan yang terjadi
di dalam kelompok didasarkan pada relasi antara individu dan standar
perilaku di dalam kelompok. Beberapa
individu mungkin memiliki perilaku yang berbeda dengan
standar perilaku di dalam kelompok.Apabila individu tetap mempertahankan
perbedaan tersebut maka individu akan dikucilkan olehkelompok dan bahkan akan
“dikeluarkan” dari kelompok. Oleh karenanya seringkali individuharus berusaha
untuk melakukan usaha konformis untuk menyesuaikan dengan standar kelompoknya. Peran
pemerintah sebagai sumber perubahan tidak dapat berjalan dengan sendirinya.
Salah satufaktor pendorong yang tidak dapat diabaikan adalah teknologi.
Perkembangan teknologi modernmemberikan andil yang sangat besar dalam membawa
perubahan pada masyarakat perdesaan.BIMAS dapat berjalan dengan sukses karena
adanya inovasi teknologi di bidang pertanian.Demikian pula dengan program
pembangunan perdesaan lainnya. Perkembangan teknologikesehatan, transportasi
dan komunikasi turut memberi warna dalam “keberhasilan” perubahan kebudayaan
masyarakat perdesaan.
BAB III
BUDAYA
III.1 KEBUDAYAAN
Budaya
atau kebudayaan
berasal dari bahasa
Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak
dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan
budidan akal manusia. Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kataLatin
Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah
tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia
Pengertian
kebudayaan
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan BronislawMalinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukanoleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu
generasi kegenerasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic
Menurut Andreas Eppink,kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai
sosial,norma sosial, ilmu pengetahuanserta keseluruhan struktur-struktur
sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataanintelektual dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
dankemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota
masyarakat.Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa,dan cipta masyarakat.Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatuyang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan
yangterdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifatabstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusiasebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
Unsur-unsur
Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai
komponen atau unsur kebudayaan,antara lain sebagai berikut:
1.Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4
unsur pokok,yaitu:
○alat-alat teknologi
○sistem ekonomi
○keluarga
○kekuasaan politik2.Bronislaw
Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
○sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara
paraanggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alamsekelilingnya
○organisasi ekonomi
○alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas
untukpendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
○organisasi kekuatan (politik)
Wujud
dan komponen
Wujud Menurut J.J.
Hoenigman wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas,
danartefak.
•Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk
kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma,
peraturan, dan sebagainya yang sifatnyaabstrak;
tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan initerletak dalam
kepala-kepala atau di alam pemikiranwarga
masyarakat. Jikamasyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu
dalam bentuk tulisan,maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam
karangan dan buku-bukuhasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
•Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola darimanusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan
sistemsosial
. Sistem
sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang salingberinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul
denganmanusialainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnyakonkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan
dapat diamati dandidokumentasikan.
•Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaanfisikyang
berupa hasil dari aktivitas,perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.Sifatnya
paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud
kebudayaan yang satu tidak bisadipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain.
Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat
digolongkan atas dua komponen utama:
•Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat
yang nyata,konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah
temuan-temuanyang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah
liat,perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga
mencakupbarang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga,
pakaian,gedung pencakar langit, dan mesin cuci.
•Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan darigenerasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat,
dan lagu atau tarian tradisional
III.2 HUBUNGAN ANTARA UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan
antara lain:Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi) Teknologi merupakan
salah satu komponen kebudayaan.Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,
memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi
muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikanmasyarakat, dalam cara-cara
mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian.
Masyarakat kecil yang berpindah-pindah atau masyarakat
pedesaan yang hidup dari pertanian paling sedikit mengenal delapan
macam teknologi tradisional (disebut juga sistem peralatan danunsur kebudayaan
fisik), yaitu:
•alat-alat produktif
•wadah
•alat-alat menyalakanapi
•tempat berlindung
dan perumahan
•alat-alattransportasi
Sistem mata
pencaharian hidup
Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini
terfokus pada masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di
antaranya:
• berburu dan meramu
• beternak
• bercocok tanam diladang
• menangkapikan
III.3 SISTEM KEKERABATAN DAN ORGANISASI SOSIAL
Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting
dalam struktur sosial.Meyer Fortesmengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatumasyarakatdapat
dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unitsosialyang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki
hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas
ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan
seterusnya. Dalam kajiansosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok kekerabatan dari
yang jumlahnya relatif kecil hingga besar sepertikeluargaambilineal,klan, fatri,dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga
mengenal kelompok kekerabatan lain sepertikeluarga inti, keluarga luas,keluarga bilateral, dankeluarga unilateral.Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial
yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak
berbadan hukum, yang
berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa
dannegara.Sebagaimakhluk yang
selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi
sosialuntuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai
sendiri.
Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan
manusia untuk saling berkomunikasi atau
berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat),dengan
tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau
oranglain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat,
tingkah laku, tatakrama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya
dengan segala bentuk masyarakat
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi
fungsi umum dan fungsi khusus.Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat
untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakanintegrasidanadaptasisosial.
Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan
dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkanseni (sastra),
mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasiilmu
pengetahuandanteknologi.
[sunting] Kesenian
Karyasenidari peradabanMesir kuno.
Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang
berasal dari ekspresi hasratmanusia akan keindahan yang dinikmati denganmata ataupuntelinga.
Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan berbagai
corak kesenian mulai dari yang sederhanahingga perwujudan kesenian yang
kompleks.
Sistem kepercayaan
Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan
fisik manusia dalam
menguasai dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas.
Secara bersamaan, munculkeyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad
raya ini,
yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya.
Sehubungan dengan itu, baik secara individualmaupun hidup bermasyarakat,
manusia tidak dapat dilepaskan darireligi atau sistem kepercayaan kepada penguasa alam
semesta.Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan
kebudayaan. Agama( bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa
Latin religare,
yang berarti "menambatkan"),adalah sebuah unsur kebudayaan yang
penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy
and Religion (Kamus Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai
berikut:... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul
bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang
menawarkan hal yang terkait dengan sikapyang harus diambil oleh individu untuk
mendapatkan kebahagiaan sejati.
Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10
Firman" dalam agama Kristen atau "5 rukunIslam" dalam agama Islam.
Kadang-kadang agama dilibatkan dalam sistem pemerintahan, sepertimisalnya dalam
sistemteokrasi.Agama juga
mempengaruhi kesenian.
Agama
Samawi
Agama Yahudi
Yahudi adalah salah satu agama yang —jika tidak disebut
sebagai yang pertama— tercatatsebagai agamamonotheistik dan
salah satu agama tertua yang masih ada sampai sekarang. Nilai-nilai dan sejarah
umat Yahudiadalah
bagian utama dari agama Ibrahim lainnya, sepertiKristen
dan Islam.
Agama Kristen
Kristen adalah salah satu agama penting yang berhasil
mengubah wajah kebudayaan Eropadalam 1.700 tahun terakhir. Pemikiran para
filsuf modern pun banyak terpengaruh oleh parafilsuf Kristensemacam St.
Thomas Aquinasdan Erasmus.
Agama Islam
Islam adalah agama tertua di dunia, agama ini merupakan
sumber dari beberapa agama yang pada prosesnya berubah menjadi beberapa
agama. Agama Islam merupakan agamamonotheime/atau monotheistik pertama dan
tertua
. Agama lain merupakan modifikasimanusia dari agama
islam
. kita bisa lihat dari perkembangan agama dari
nabi-nabiterdahulu. Agama Islam hanya mengenal satu Tuhan yaitu Allah. Dan
semua Nabi dan Rasul,dari Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud, Soleh,Ibrahim,Luth,
Ismail, Ishak, Yakub, Yusuf, Ayyub,Syueb,Musa,Harun, dzulkifli, Daud, Sulaiman,
Yunus,Zakaria, Yahya, Isa dan para nabi sertarasul lainnya sampai Nabi terakhir
yaitu Muhammad saw mengakui bahwa " Tidak ada Tuhanselain Allah
".Agama Islam telah berhasil merubah cara pandang orang-orang eropa
terhadap kebudayaan,seperti ilmu-ilmu fisika, matematika, biologi, kimia dan
lain-lain
oleh para fislsuf baratyang kemudian hal itu diubah dan
diakui oleh orang-orang eropa bahwa hal itu merupakan hasilkarya orang eropa
asli, Terutama oleh kalangan para filsafat.
Sementara itu, nilai dannorma agama Islam banyak
mempengaruhi kebudayaan Timur TengahdanAfrika Utara,
dan juga sebagian wilayah Asia Tenggara.
Filosopi dan Agama seringkali saling terkait satu sama
lain pada kebudayaan Asia. Agama danfilosofi
di Asia kebanyakan berasal dari India
dan China
dan menyebar disepanjang benua Asiamelalui difusi kebudayaan danmigrasi.Hinduismeadalah
sumber dariBuddhisme,
cabang Mahāyānayang menyebar di sepanjang utara dan
timur IndiasampaiTibet,
China, Mongolia, Jepang dan Korea dan China selatan sampai Vietnam.TheravādaBuddhisme menyebar di sekitar Asia Tenggara, termasuk Sri Lanka, bagian
barat laut China, Kamboja, Laos, Myanmar, dan Thailand.AgamaHindudariIndia,
mengajarkan pentingnya elemen nonmateri sementara sebuah pemikiran India
lainnya,Carvaka, menekankan untuk mencari kenikmatan di
dunia.Konghucu dan Taoisme, dua filosofi yang berasal dari Cina,mempengaruhi baik
religi, seni, politik, maupun tradisi filosofi di seluruh Asia.Pada abad
ke-20, di kedua negara berpenduduk paling padat se-Asia, dua aliran filosofi
politik tercipta.Mahatma
Gandhimemberikan pengertian baru tentangAhimsa,inti dari
kepercayaan Hindu maupunJaina,dan
memberikan definisi baru tentang konsep antikekerasan dan antiperang. Pada
periode yang sama,filosofi komunisme Mao Zedong menjadi
sistem kepercayaan sekuler yang sangat kuat di China.
Agama
tradisional
Agama tradisional, atau terkadang disebut sebagai
"agama nenek moyang", dianut oleh sebagiansuku pedalaman diAsia,Afrika,danAmerika. Pengaruh bereka cukup besar; mungkin bisa
dianggap telah menyerap kedalam kebudayaan atau bahkan menjadi agama negara,
sepertimisalnya agamaShinto.
Seperti kebanyakan agama lainnya, agama tradisional menjawabkebutuhan rohani
manusia akan ketentraman hati di saat bermasalah, tertimpa musibah,
tertimpamusibah dan menyediakan ritual yang ditujukan untuk kebahagiaan manusia
itu sendiri.
"American Dream"
American Dream, atau
"mimpi orang Amerika" dalam bahasa Indonesia, adalah
sebuahkepercayaan, yang dipercayai oleh banyak orang diAmerika
Serikat.Mereka percaya, melalui kerja keras, pengorbanan, dan
kebulatan tekad, tanpa memedulikan status sosial, seseorang dapat mendapatkankehidupan yang lebih baik .
Gagasan ini berakar dari sebuah keyakinan bahwaAmerika
Serikat adalah sebuah "kota di atas bukit" (atau
city upon a hill"
), "cahaya untuk negara-negara" (
"a light unto the nations"
yang memiliki nilai dan kekayaan yang telah adasejak
kedatangan para penjelajah Eropa sampai generasi berikutnya.
Pernikahan
Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku
seksual. Kebanyakan gereja Kristenmemberikan pemberkatan kepada pasangan yang
menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di
hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebutmenerima pernikahan mereka.
Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengangerejanya.Gereja Katolik Roma mempercayai
bahwa sebuah perceraian adalah salah, dan orang
yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja.
Sementara Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam
menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian,namun memperbolehkannya.
Sistem ilmu dan pengetahuan
Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang
diketahui manusia tentang benda,sifat, keadaan, dan harapan-harapan.Pengetahuandimiliki
oleh semua suku bangsa di dunia.Mereka memperoleh pengetahuan melalui
pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurutlogika, atau
percobaan-percobaan yang bersifat empiris (trial and error ).Sistem
pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:
•pengetahuan tentangalam
•pengetahuan tentangtumbuh-tumbuhandanhewandi sekitarnya
•pengetahuan tentang tubuhmanusia,
pengetahuan tentang sifat dan tingkahlaku
sesama manusia
III.4 PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA
Perubahan sosial budaya dapat terjadi bila sebuah
kebudayaan melakukan kontakdengan kebudayaan asing.
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya
struktur sosial dan pola budaya dalamsuatu masyarakat. Perubahan sosial budaya
merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masadalam setiap masyarakat.
Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusiayang selalu
ingin mengadakan perubahan.
Hirschman
mengatakan bahwa kebosanan manusiasebenarnya merupakan
penyebab dari perubahan.Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial:
1.tekanan kerja dalam masyarakat
2.keefektifan komunikasi
3.perubahan lingkungan alam.
Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya
perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan
kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya
sistem pertanian, dan kemudian memancing
inovasi-inovasi barulainnya dalam kebudayaan.
Penetrasi kebudayaan
Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya
pengaruh suatu kebudayaan kekebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat
terjadi dengan dua cara:
Penetrasi damai
(penetration pasifique)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya,
masuknyapengaruh kebudayaanHindudanIslamke Indonesia
Penerimaankedua macam kebudayaan tersebut tidak
mengakibatkan konflik, tetapimemperkaya khasanah budaya masyarakat setempat.
Pengaruh keduakebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli
budayamasyarakat.Penyebaran kebudayaan secara damai akan
menghasilkanAkulturasi, Asimilasi
, atau Sintesis
. Akulturasiadalah
bersatunya dua kebudayaansehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan
unsurkebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yangmerupakan
perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaanIndia.
Asimilasiadalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga
membentukkebudayaan baru. Sedangkan
Sintesisadalah bercampurnya dua kebudayaanyang berakibat pada
terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangatberbeda dengan kebudayaan asli.
Penetrasi kekerasan
(penetration violante)
Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan
merusak.Contohnya, masuknya kebudayaan
Baratke Indonesia
pada zamanpenjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan
goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat
.
Cara pandang terhadap kebudayaan
Kebudayaan sebagai
peradaban
Saat ini, kebanyakan orang memahami gagasan
"budaya" yang dikembangkan diEropa pada
abad ke-18 dan awal abad ke-19. Gagasan tentang "budaya" ini
merefleksikan adanyaketidakseimbangan antara kekuatan Eropa dan kekuatan
daerah-daerah yang dijajahnya. Merekamenganggap 'kebudayaan' sebagai
"peradaban" sebagai lawan kata dari "alam".
Menurut cara pikir ini, kebudayaan satu dengan kebudayaan lain dapat
diperbandingkan; salah satukebudayaan pasti lebih tinggi dari kebudayaan
lainnya.
perjuangan nasionalis dari etnis minoritas melawanKekaisaran Austria-Hongaria -
mengembangkan sebuah gagasan kebudayaan dalam "sudut pandang umum".
Pemikiran inimenganggap suatu
budaya dengan budaya lainnya memiliki perbedaan dan kekhasan
masing-masing. Karenanya, budaya tidak dapat diperbandingkan. Meskipun begitu,
gagasan ini masihmengakui adanya pemisahan antara "berkebudayaan"
dengan "tidak berkebudayaan" ataukebudayaan "primitif."Pada
akhir abad ke-19, para ahli
antropologitelah memakai kata kebudayaandengan definisiyang lebih
luas. Bertolak dari teori evolusi,mereka
mengasumsikan bahwa setiap manusia tumbuh dan berevolusi bersama, dan dari
evolusi itulah tercipta kebudayaan.Pada tahun 50-an,subkebudayaan -
kelompok dengan perilaku yang sedikit berbeda dari kebudayaan induknya - mulai
dijadikan subyek penelitian oleh para ahli sosiologi. Pada abad ini pula, terjadi
popularisasi idekebudayaan perusahaan - perbedaan dan bakat dalam konteks pekerjaorganisasiatau tempat bekerja.
Kebudayaan sebagai
mekanisme stabilisasi
Teori-teori yang ada saat ini menganggap bahwa (suatu) kebudayaan
adalah sebuah produk dari stabilisasi yang melekat dalam tekanan
evolusi menuju kebersamaan dan kesadaran bersamadalam suatu masyarakat, atau
biasa disebut dengantribalisme.
Kebudayaan di antara masyarakat
Sebuah kebudayaan besar biasanya memilikisub-kebudayaan (atau
biasa disebut sub-kultur yaitu sebuah kebudayaan yang memiliki sedikit
perbedaan dalam hal perilaku dan kepercayaandari kebudayaan induknya. Munculnya
sub-kultur disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya karena perbedaan umur ,ras,etnisitas,kelas, aesthetik , agama, pekerjaan,pandangan politik dan gender ,Ada
beberapa cara yang dilakukan masyarakat ketika berhadapan dengan imigran
dankebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan asli. Cara yang dipilih masyarakat
tergantung pada seberapa besar perbedaan kebudayaan induk dengan
kebudayaan minoritas, seberapa banyak imigran yang datang, watak dari
penduduk asli, keefektifan dan keintensifan komunikasiantar budaya, dan tipe
pemerintahan yang berkuasa.
•Monokulturalisme:
Pemerintah mengusahakan terjadinyaasimilasi kebudayaan sehingga masyarakat yang berbeda
kebudayaan menjadi satudan saling bekerja sama.
•Leitkultur(kebudayaan inti): Sebuah model yang
dikembangkan olehBassam Tibidi Jerman.
Dalam Leitkultur, kelompok minoritas dapat menjaga dan mengembangkan
kebudayaannya sendiri, tanpa bertentangan dengankebudayaan induk yang ada dalam
masyarakat asli.
•Melting Pot: Kebudayaan imigran/asing berbaur dan
bergabung dengankebudayaan asli tanpa campur tangan pemerintah.
•Multikulturalisme:
Sebuah kebijakan yang mengharuskan imigran dankelompok minoritas untuk menjaga
kebudayaan mereka masing-masing danberinteraksi secara damai dengan kebudayaan
induk.
Kebudayaan menurut wilayah
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi, hubungan
dan saling keterkaitan kebudayaan-kebudayaan di dunia saat ini sangat tinggi.
Selain kemajuan teknologi dan informasi, hal tersebut juga dipengaruhi
oleh faktor ekonomi, migrasi,danagama.
AfrikaBeberapa kebudayaan di benua Afrika terbentuk melalui
penjajahan Eropa, seperti kebudayaanSub-Sahara. Sementara itu, wilayah Afrika
Utara lebih banyak terpengaruh oleh kebudayaanArab dan Islam.OrangHopiyang sedang menenun dengan alat tradisional diAmerika Serikat. Amerika Kebudayaan di benuaAmerikadipengaruhi
oleh suku-suku Asli benua Amerika; orang-orangdari Afrika (terutama di Amerika
Serikat), dan para imigran Eropa terutamaSpanyol, Inggris, Perancis,Portugis,Jerman,danBelanda.Asia.Asia memiliki
berbagai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, meskipun begitu, beberapa
darikebudayaan tersebut memiliki pengaruh yang menonjol terhadap kebudayaan
lain, sepertimisalnya pengaruh kebudayaan Tiongkok kepada kebudayaanJepang, Korea,
danVietnam. Dalam bidang agama, agamaBudhadanTaoisme banyak mempengaruhi kebudayaan di Asia Timur.
Selain kedua Agama tersebut,normadannilaiAgamaIslamjuga
turut mempengaruhi kebudayaan terutama di wilayah Asia Selatandantenggara.
AustraliaKebanyakan budaya di Australia
masa kini berakar dari kebudayaanEropadanAmerika. Kebudayaan Eropa dan Amerika tersebut kemudian
dikembangkan dan disesuaikan denganlingkungan benuaAustralia,
serta diintegrasikan dengan kebudayaan penduduk asli benuaAustralia,Aborigin.Eropa
Kebudayaan Eropa banyak terpengaruh oleh kebudayaan
negara-negara yang pernah dijajahnya.Kebudayaan ini dikenal juga dengan sebutan
"
kebudayaan barat ". Kebudayaan ini telah
diserapoleh banyak kebudayaan, hal ini terbukti dengan banyaknya pengguna
bahasa Inggris dan bahasaEropa lainnya di seluruh dunia. Selain dipengaruhi
oleh kebudayaan negara yang pernah dijajah,kebudayaan ini juga dipengaruhi oleh
kebudayaan Yunani kuno, Romawi kuno, dan agamaKristen, meskipun kepercayaan
akan agama banyak mengalami kemunduran beberapa tahun ini.
Timur Tengah dan Afrika Utara
Kebudayaan didaerahTimur Tengah danAfrika Utarasaat ini kebanyakan sangat dipengaruhi
oleh nilai dan norma agamaIslam,
meskipun tidak hanya agama Islam yang berkembang didaerah ini
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
Daftar pustaka
•Arnold,
Matthew. 1869.Culture and Anarchy.New York: Macmillan. Thirdedition, 1882,
available online. Retrieved: 2006-06-28.
•Barzilai,
Gad. 2003.Communities and Law: Politics and Cultures of
LegahkjkjlIdentities.University of Michigan
Press.
•Boritt,
Gabor S. 1994.Lincoln and the Economics of the American Dream.University of Illinois Press.ISBN 978-0-252-06445-6.
•Bourdieu,
Pierre. 1977.Outline of a Theory of Practice.Cambridge UniversityPress.ISBN 978-0-521-29164-4
•Cohen,
Anthony P. 1985.The Symbolic Construction of Community.
Routledge:
New York,
•Dawkiins,
R. 1982.The Extended Phenotype: The Long Reach of the Gene. Paperback
ed., 1999. Oxford
Paperbacks.ISBN 978-0-19-288051-2
•Forsberg,
A.Definitions of culture CCSFCultural Geography course notes. Retrieved: 2006-06-29.
•Geertz,
Clifford. 1973.The Interpretation of Cultures: Selected Essays
. New York.ISBN 978-0-465-09719-7.— 1957. "Ritual and Social
Change: A Javanese Example", American Anthropologist ,
Vol. 59, No. 1.
•Goodall,
J. 1986.The Chimpanzees of Gombe: Patterns of Behavior.
Cambridge, MA: Belknap Press of Harvard University
Press.ISBN 978-0-674-11649-8
•Hoult,
T. F., ed. 1969.
Dictionary
of Modern Sociology
. Totowa, New
Jersey,United States:
Littlefield, Adams & Co
•Jary,
D. and J. Jary. 1991.The HarperCollins Dictionary of Sociology.
New York:HarperCollins.ISBN 0-06-271543-7
•Keiser,
R. Lincoln 1969.The Vice Lords: Warriors of the Streets
. Holt,Rinehart, and Winston.ISBN 978-0-03-080361-1.
•Kroeber,
A. L. and C. Kluckhohn, 1952.Culture: A Critical Review of Conceptsand
Definitions.Cambridge, MA: Peabody Museum
•Kim,
Uichol (2001). "Culture, science and indigenous psychologies: Anintegrated
analysis." In D. Matsumoto (Ed.),Handbook of culture
and psychology.Oxford: Oxford
University Press
•Middleton,
R. 1990.Studying Popular Music. Philadelphia:
Open UniversityPress.ISBN 978-0-335-15275-9.
•Rhoads,
Kelton. 2006.The Culture Variable in the Influence Equation.
• Tylor,
E.B. 1974.Primitive culture: researches into the development of mythology,
philosophy, religion, art, and custom.New York:
Gordon Press.First published in 1871.ISBN 978-0-87968-091-6
•O'Neil,
D. 2006.Cultural Anthropology Tutorials, Behavioral
SciencesDepartment, Palomar College, San
Marco, California.
Retrieved: 2006-07-10.
•Reagan,
Ronald."Final Radio Address to the Nation", January 14,1989. Retrieved June 3,2006.
•Reese,
W.L. 1980.Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western
Thought.New Jersey U.S., Sussex, U.K:
Humanities Press.
•UNESCO.
2002.Universal Declaration on Cultural Diversity, issued onInternational Mother Language Day,February 21,2002. Retrieved:
2006-06- 23.
•White,
L. 1949.The Science of Culture: A study of man and civilization.New York: Farrar, Straus and
Giroux.
•Wilson, Edward O. (1998). Consilience: The Unity of Knowledge.
Vintage:
New York.ISBN 978-0-679-76867-8.
•Wolfram,
Stephen. 2002 A
New Kind of Science.
Wolfram
Media, Inc.ISBN978-1-57955-008-0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar